R.A Kartini Pahlawan Wanita Indonesia

16.48 Add Comment
Biografi R.A Kartini. Tokoh wanita satu ini sangat terkenal di Indonesia. Dialah Raden Ajeng Kartini atau dikenal sebagai R.A Kartini, beliau dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional yang dikenal gigih memperjuangkan emansipasi wanita kala ia hidup. Mengenai Biografi dan Profil R.A Kartini, beliau lahir pada tanggal 21 April tahun 1879 di Kota Jepara, Hari kelahirannya itu kemudian diperingati sebagai Hari Kartini untuk menghormati jasa-jasanya pada bangsa Indonesia. Kartini lahir di tengah-tengah keluarga bangsawan oleh sebab itu ia memperoleh gelar R.A (Raden Ajeng) di depan namanya, gelar itu sendiri (Raden Ajeng) dipergunakan oleh Kartini sebelum ia menikah, jika sudah menikah maka gelar kebangsawanan yang dipergunakan adalah R.A (Raden Ayu) menurut tradisi Jawa.

Ayahnya bernama R.M. Sosroningrat, putra dari Pangeran Ario Tjondronegoro IV, seorang bangsawan yang menjabat sebagai bupati jepara, beliau ini merupakan kakek dari R.A Kartini. Ayahnya R.M. Sosroningrat merupakan orang yang terpandang sebab posisinya kala itu sebagai bupati Jepara kala Kartini dilahirkan.

Ibu kartini yang bernama M.A. Ngasirah, beliau ini merupakan anak seorang kiai atau guru agama di Telukawur, Kota Jepara. Menurut sejarah, Kartini merupakan keturunan dari Sri Sultan Hamengkubuwono VI, bahkan ada yang mengatakan bahwa garis keturunan ayahnya berasal dari kerajaan Majapahit.

Ibu R.A Kartini yaitu M.A. Ngasirah sendiri bukan keturunan bangsawan, melainkan hanya rakyat biasa saja, oleh karena itu peraturan kolonial Belanda ketika itu mengharuskan seorang Bupati harus menikah dengan bangsawan juga, hingga akhirnya ayah Kartini kemudian mempersunting seorang wanita bernama Raden Adjeng Woerjan yang merupakan seorang bangsawan keturunan langsung dari Raja Madura ketika itu.
R.A Kartini Bersama Saudara-Saudaranya
R.A Kartini sendiri memiliki saudara berjumlah 11 orang yang terdiri dari saudara kandung dan saudara tiri. Beliau sendiri merupakan anak kelima, namun ia merupakan anak perempuan tertua dari 11 bersaudara. Sebagai seorang bangsawan, R.A Kartini juga berhak memperoleh pendidikan.

Ayahnya kemudian menyekolahkan Kartini kecil di ELS (Europese Lagere School). Disinilah Kartini kemudian belajar Bahasa Belanda dan bersekolah disana hingga ia berusia 12 tahun sebab ketika itu menurut kebiasaan ketika itu, anak perempuan harus tinggal dirumah untuk 'dipingit'.

Pemikiran-Pemikiran R.A Kartini Tentang Emansipasi Wanita
Meskipun berada di rumah, R.A Kartini aktif dalam melakukan korespondensi atau surat-menyurat dengan temannya yang berada di Belanda sebab beliau juga fasih dalam berbahasa Belanda. Dari sinilah kemudian, Kartini mulai tertarik dengan pola pikir perempuan Eropa yang ia baca dari surat kabar, majalah serta buku-buku yang ia baca.

Hingga kemudian ia mulai berpikir untuk berusaha memajukan perempuan pribumi sebab dalam pikirannya kedudukan wanita pribumi masih tertinggal jauh atau memiliki status sosial yang cukup rendah kala itu.

R.A Kartini banyak membaca surat kabar atau majalah-majalah kebudayaan eropa yang menjadi langganannya yang berbahasa belanda, di usiannya yang ke 20, ia bahkan banyak membaca buku-buku karya Louis Coperus yang berjudul De Stille Kraacht, karya Van Eeden, Augusta de Witt serta berbagai roman-roman beraliran feminis yang kesemuanya berbahasa belanda, selain itu ia juga membaca buku karya Multatuli yang berjudul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta.
 ...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu - (R.A Kartini)."
Ketertarikannya dalam membaca kemudian membuat beliau memiliki pengetahuan yang cukup luas soal ilmu pengetahuan dan kebudayaan, R.A Kartini memberi perhatian khusus pada masalah emansipasi wanita melihat perbandingan antara wanita eropa dan wanita pribumi.

Selain itu ia juga menaruh perhatian pada masalah sosial yang terjadi menurutnya, seorang wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan hukum.

Surat-surat yang kartini tulis lebih banyak berupa keluhan-keluhan mengenai kondisi wanita pribumi dimana ia melihat contoh kebudayaan jawa yang ketika itu lebih banyak menghambat kemajuan dari perempuan pribumi ketika itu. Ia juga mengungkapkan dalam tulisannya bahwa ada banyak kendala yang dihadapi perempuan pribumi khususnya di Jawa agar bisa lebih maju.

Kartini menuliskan penderitaan perempuan di jawa seperti harus dipingit, tidak bebas dalam menuntuk ilmu atau belajar, serta adanya adat yang mengekang kebebasan perempuan.

Cita-cita luhur R.A Kartini adalah ia ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar seperti sekarang ini. Gagasan-gagasan baru mengenai emansipasi atau persamaan hak wanita pribumi olah Kartini, dianggap sebagai hal baru yang dapat merubah pandangan masyarakat. Selain itu, tulisan-tulisan Kartini juga berisi tentang yaitu makna Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan, peri kemanusiaan dan juga Nasionalisme.

Kartini juga menyinggung tentang agama, misalnya ia mempertanyakan mengapa laki-laki dapat berpoligami, dan mengapa mengapa kitab suci itu harus dibaca dan dihafal tanpa perlu kewajiban untuk memahaminya.

Teman wanita Belanda nya Rosa Abendanon,

dan Estelle "Stella" Zeehandelaar juga mendukung pemikiran-pemikiran yang diungkapkan oleh R.A Kartini. Sejarah mengatakan bahwa Kartini diizinkan oleh ayahnya untuk menjadi seorang guru sesuai dengan cita-cita namun ia dilarang untuk melanjutkan studinya untuk belajar di Batavia ataupun ke Negeri Belanda.

Hingga pada akhirnya, ia tidak dapat melanjutanya cita-citanya baik belajar menjadi guru di Batavia atau pun kuliah di negeri Belanda meskipun ketika itu ia menerima beasiswa untuk belajar kesana sebab pada tahun 1903 pada saat R.A Kartini berusia sekitar 24 tahun, ia dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang merupakan seorang bangsawan dan juga bupati di Rembang yang telah memiliki tiga orang istri.

Meskipun begitu, suami R.A Kartini memahami apa yang menjadi keinginan R.A KArtini sehingga ia kemudian diberi kebebasan untuk mendirikan sekolah wanita pertama yang kemudian berdiri di sebelah kantor pemerintahan Kabupaten Rembang yang kemudian sekarang dikenal sebagai Gedung Pramuka.

Pernikahan R.A Kartini Hingga Wafatnya
Dari pernikahannya dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, R.A Kartini kemudian melahirkan anak bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904, Namun miris, beberapa hari kemudian setelah melahirkan anaknya yang pertama, R.A Kartini kemudian wafat pada tanggal 17 September 1904 di usianya yang masih sangat muda yaitu 24 tahun. Beliau kemudian dikebumikan di Desa Bulu, Kabupaten Rembang.

Berkat perjuangannya kemudian pada tahun 1912, berdirilah Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang kemudian meluas ke Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon serta daerah lainnya. Sekolah tersebut kemudian diberi nama "Sekolah Kartini" untuk menghormati jasa-jasanya. Yayasan Kartini ini keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis di era kolonial Belanda.

Terbitnya Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'
Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'
Sepeninggal R.A Kartini, kemudian seorang pria belanda bernama J.H. Abendanon yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama dan Kerajinan Hindia Belanda mulai mengumpulkan surat-surat yang pernah ditulis oleh R.A Kartini ketika ia aktif melakukan korespondensi dengan teman-temannya yang berada di Eropa ketika itu.

Dari situ kemudian disusunlah buku yang awalnya berjudul 'Door Duisternis tot Licht' yang kemudian diterjemahkan dengan judul Dari Kegelapan Menuju Cahaya yang terbit pada tahun 1911. Buku tersebut dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan kelima terdapat surat-surat yang ditulis oleh Kartini.

Pemikiran-pemikiran yang diungkapkan oleh Kartini kemudian banyak menarik perhatian masyarakat ketika itu terutama kaum Belanda sebab yang menulis surat-surat tersebut adalah wanita pribumi.

Pemikirannya banyak mengubah pola pikir masyarakat belanda terhadap wanita pribumi ketika itu. Tulisan-tulisannya juga menjadi inspirasi bagi para tokoh-tokoh Indonesia kala itu seperti W.R Soepratman yang kemudian menbuat lagu yang berjudul 'Ibu Kita Kartini'.

Presiden Soekarno sendiri kala itu mengeluarkan instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964, yang berisi penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, Soekarno juga menetapkan hari lahir Kartini, yakni pada tanggal 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini sampai sekarang ini. 

Munculnya Perdebatan Surat-Surat Yang Ditulis Oleh Kartini.
Banyak perdebatan serta kontrovesi mengenai surat-surat yang ditulis oleh Kartini,  sebab hingga saat ini sebagian besar naskah asli surat Kartini tak diketahui keberadaannya. jejak keturunan J.H. Abendanon pun sulit untuk dilacak oleh Pemerintah Belanda. Banyak kalangan yang meragukan kebenaran dari surat-surat Kartini.

Ada yang menduga bahwa J.H. Abendanon, melakukan rekayasa surat-surat Kartini. Kecurigaan ini didasarkan pada buku Kartini yang terbit saat pemerintahan kolonial Belanda menjalankan politik etis di Hindia Belanda ketika itu, dimana J.H Abendanon sendiri termasuk yang memiliki kepentingan dan mendukung pelaksanaan politik etis dan kala itu ia juga menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama dan Kerajinan Hindia Belanda ketika itu.

Selain itu penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar juga banyak diperdebatkan. Pihak yang tidak begitu menyetujui, mengusulkan agar tidak hanya merayakan Hari Kartini saja, namun merayakannya bersama dengan hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember.

Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih, sebab masih ada pahlawan wanita lain yang tidak kalah hebat perjuangannya dengan Kartini seperti Dewi Sartika, Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu, dan lain-lain. Menurut sebagian kalangan, wilayah perjuangan Kartini itu hanya di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah mengangkat senjata melawan penjajah kolonial.

Buku-Buku R.A Kartini
  • Habis Gelap Terbitlah Terang
  • Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
  • Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904
  • Panggil Aku Kartini Saja (Karya Pramoedya Ananta Toer)
  • Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya
  • Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903

Tentang Citizen Journalism - Jurnalisme Penduduk

21.22 Add Comment
Citizen Journalism

Citizen Journalism adalah praktek jurnalisme yang dilakukan oleh non profesional jurnalis dalam hal ini oleh warga.
Citizen Journalis (Jurnalisme Warga) adalah warga biasa yang menjalankan fungsi selayaknya jurnalis profesional yang pada umumnya menggunakan channel media baru yaitu internet untuk menyebarkan informasi dan berita yang mereka dapat.
Shayne Bowman dan Chris Willis lantas mendefinisikan citizen journalism sebagai ‘…the act of citizens playing an active role in the process of collecting, reporting, analyzing, and disseminating news and information”.
Ada beberapa istilah yang dikaitkan dengan konsep citizen journalism. Public journalism, advocacy journalism, participatory journalism, participatory media, open source reporting, distributed journalism, citizens media, advocacy journalism, grassroot journalism, sampai we-media.
J.D. Lasica, dalam Online Journalism Review (2003), mengategorikan media citizen journalism ke dalam 5 tipe :
  1. Audience participation (seperti komenter user yang diattach pada kisah-kisah berita, blog-blog pribadi, foto, atau video footage yang diambil dari handycam pribadi, atau berita lokal yang ditulis oleh anggota komunitas).
2. Situs web berita atau informasi independen (Consumer Reports, Drudge Report).
3. Situs berita partisipatoris murni (OhmyNews).
4. Situs media kolaboratif (Slashdot, Kuro5hin).
5. Bentuk lain dari media ‘tipis’ (mailing list, newsletter e-mail).
6. Situs penyiaran pribadi (situs penyiaran video, seperti KenRadio).
Bentuk – Bentuk Citizen Journalism
Seperti yang dikutip dalam buku Mengamati Fenomena  Citizen Journalism, Gibson (Severin dan Tankard, 2005 : 445) mendefinisikan : Dunia maya (cyberspace) adalah realita yang terselubung secara global, di dukung komputer, berakses komputer, multidimensi, artifisal, atau virtual.  Dalam realita ini, di mana setiap komputer adalah sebuah jendela, terlihat atau terdengar objek-objek yang bukan bersifat fisik dan bukan representasi  objek-objek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan aksi  pembuatan data, pembuatan informasi murni (Yudhapramesti, 2007 : 5-6).
Steve Outing pernah mengklasifikasikan bentuk-bentuk citizen journalism sebagai berikut:
1. Citizen journalism membuka ruang untuk komentar publik. Dalam ruang itu, pembaca atau khalayak bisa bereaksi, memuji, mengkritik, atau menambahkan bahan tulisan jurnalisme profesional. Pada media cetak konvensional jenis ini biasa dikenal dengan surat pembaca.
2. Menambahkan pendapat masyarakat sebagai bagian dari artikel yang ditulis. Warga diminta untuk ikut menuliskan pengalamannya pada sebuah topik utama liputan yang dilaporkan jurnalis.
3. Kolaborasi antara jurnalis profesional dengan nonjurnalis yang memiliki kemampuan dalam materi yang dibahas. Tujuannya dijadikan alat untuk mengarahkan atau memeriksa keakuratan artikel. Terkadang profesional nonjurnalis ini dapat juga menjadi kontributor tunggal yang menghasilkan artikel tersebut.
4. Bloghouse warga. Bentuknya blog-blog gratisan yang dikenal, misalnya ada  wordpress,  blogger, atau  multiply. Melalui blog, orang bisa berbagi cerita tentang dunia, dan bisa menceritakan dunia berdasarkan pengalaman dan sudut pandangnya.
5. Newsroom citizen transparency blogs. Bentuk ini merupakan blog yang disediakan sebuah organisasi media sebagai upaya transparansi. Dalam hal ini pembaca bisa melakukan keluhan, kritik, atau pujian atas apa yan ditampilkan organisasi media tersebut.
6. Stand-alone citizen journalism site, yang melalui proses editing. Sumbangan laporan dari warga, biasanya tentang hal-hal yang sifatnya sangat lokal, yang dialami langsung oleh warga. Editor berperan untuk menjaga kualitas laporan, dan mendidik warga (kontributor) tentang topik-topik yang menarik dan layak untuk dilaporkan.
7. Stand-alone citizen journalism, yang tidak melalui proses editing.
8. Gabungan stand-alone citizen journalism website dan edisi cetak.
9. Hybrid: pro + citizen journalism. Suatu kerja organisasi media yang menggabungkan pekerjaan jurnalis profesional dengan jurnalis warga.
10. Penggabungan antara jurnalisme profesional dengan jurnalisme warga dalam satu atap. Website membeli tulisan dari jurnalis profesional dan menerima tulisan jurnalis warga.
11. Model  Wiki. Dalam Wiki, pembaca adalah juga seorang editor. Setiap orang bisa menulis artikel dan setiap orang juga bisa memberi tambahan atau komentar terhadap komentar yang terbit (Yudhapramesti, 2007).
Perkembangan dan Peran Citizen Journalism
Kemajuan teknologi informasi secara pasti memberikan andil yang sangat besar dalam pembangunan masyarakat pada masa sekarang ini. Didukung kemajuan teknologi, terutama internet, media massa telah membentuk ruang publik yang sangat luas. Partisipasi warga menjadi terbuka lebar dengan kondisi ini.
Dukungan terhadap jurnalisme warga ternyata juga datang dari kalangan wartawan. Richard Sambrook, wartawan BBC’s World yang mengatakan bahwa sudah terjadi pembentukan jaringan informasi di era global yang memungkinkan munculnya interaksi yang tinggi antara BBC dengan audience. Ia mengamati bahwa para jurnalis BBC harus bisa bekerjasama dengan audience dengan memberi kesempatan untuk kontribusi pada informasi di BBC. Blog  mainstream yang merupakan pelopor dari  citizen journalism di berbagai negara sebagai contoh OhmyNews di Korea Selatan (Semangat Melawan media mainstream).
Di Indonesia, jurnalisme warga juga bisa dibilang sudah mulai berkembang dan kegunaannya dirasakan saat adanya peristiwa-peristiwa besar seperti serangan teroris dan bencana alam. Citizen journalism juga dikaitkan dengan hyperlocalism karena komitmennya yang sangat luarbiasa pada isu-isu lokal, yang "kecil-kecil" (untuk ukuran media mainstream), sehingga luput dari liputan media mainstream. Citizen journalism tidak bertujuan menciptakan keseragaman opini publik. Pemberitaan  citizen journalism lebih mendalam dengan proses yang tak terikat waktu, seperti halnya  deadline di mainsteram media.
Perkembangan citizen journalism didukung pula dengan perkembangan citizen media dan sosial media. Sejak tahun 2002-nan, citizen media telah berkembang pesat yang mencoba mencari eksistensi di tengah atmosfer media tradisional. Dengan adanya internet, citizen media mampu menyebarkan informasi dalam bentuk teks, audio, video, foto, komentar dan analisis. Bahkan mampu menjalankan fungsi pers seperti watchdog, filter informasi, pengecekan fakta bahkan pengeditan.
Konten atau isi dari citizen journalism bisa berupa peristiwa, pengalaman,  dan reportase yang termasuk kedalam berita, bisa juga pendapat, ulasan atau analisa yang termasuk kedalam opini, selain itu bisa merupakan gagasan atau ide  seperti tulisan ringan atau catatan harian, fiksi, tips dan tutorial.
Jurnalis warga atau  citizen journalism dapat memanfaatkan media-media yang ada baik mainsteram media ataupun social media. Dalam mainstream media seperti media cetak melalui surat pembaca, media televisi melalui  iwitness dan suara anda, media radio melalui info lalu lintas, media online bisa melalui kolom komentar. Sedangkan social media melalui blog (wordpress, blogspot), Microblog (twitter),  Media  Sosial Blog (kompasiana,  ohmy news, now public),  Situs Pertemanan (facebook, friendster),  Situs foto share (flickr, twitpic),  Situs video share (youtube).
Etika Citizen Journalism
Memang tidak ada batasan baku untuk citizen journalism dalam membuat suatu berita. Namun Citizen journalism juga ada etikanya. Etika tersebut kurang lebih sama dengan etika menulis di media online diantaranya adalah tidak menyebarkan berita bohong, tidak mencemarkan nama baik, tidak memicu konflik SARA dan menyebutkan sumber berita dengan jelas.

Sumber :
Modul mata kuliah Jurnalisme Online, Yohanes Widodo

Alur Cerita Atau Plot Dalam Menulis Skenario

21.12 Add Comment

Kita mungkin sudah terbiasa mendengar kata plot, atau alur cerita. Bahkan hampir setiap hari kita menikmati alur cerita pada film atau sinetron  yang kita tonton. Plot ini menjadi wajib adanya dalam membuat sebuah cerita, termasuk dalam penulisan skenario.
Dalam penulisan skenario  film layar lebar, FTV maupun sinetron, plot ini terdiri dari dua macam, yaitu plot lurus dan plot bercabang.
  1. Plot lurus
    Plot lurus merupakan pola plot linear. Yaitu alur cerita yang hanya berfokus pada tokoh utama yang menjadi sentral cerita. Semua adagan yang ada dalam film dengan plot lurus ini selalu berkaitan dengan tokoh utamanya. Plot lurus ini sering digunakan pada Film baik layar lebar, film televisi, dan serial lepas.
  2. Plot bercabang
    Plot bercabang biasa juga disebut dengan istilah multiplot. Yaitu konstruksi suatu cerita yang memiliki fokus cerita lebih lebar, tidak hanya berfokus pada satu tokoh sentral saja. Model cerita dengan plot bercabang ini memilki beberapa tokoh utama dengan konflik yang berbeda, hanya saja tokoh sentralnya masih berkaitan dengan masing-masing konflik cerita, walaupun tidak secara langsung. Plot  bercabang ini banyak digunakan pada cerita sinetron dengan episode yang panjang. Bahkan kita sering melihat trend sinetron striping yang ditengah jalan cerita muncul tokoh-tokoh baru dengan plot yang baru pula, bahkan plot baru ini terus dikembangkan hingga jalan cerita dalam sinetron tersebut semakin kompleks dan terkesan mengada-ada.
Kedua jenis plot ini menjadi acuan dalam penulisan cerita apasaja bukan hanya dalam penulisan skenario. Dalam penulisan karya sastera pun plot ini digunakan oleh penulis untuk menyusun ceritanya. Untuk penulisan cerpen dengan jumlah kata yang terbatas penulis mutlak menggunakan single plot atau alur cerita lurus, hanya berfokus pada satu  tokoh sentral saja. Namun pada penulisan novel dengan jumlah kata yang tidak terbatas, umumnya penulis menggunakan multiplot atau alur cerita ganda untuk menunjang konflik tokoh sentral.
Penggunaan multiplot ataupun single plot ini menjadi penting untuk diketahui terutama untuk penulis pemula. Jika anda sedang belajar menulis skenario, sangat disarankan untuk  menggunakan single plot dalam menyusun cerita. Dengan menggunakan alur cerita tunggal besar kemungkinan carita yang anda buat lebih fokus dan tidak melebar kemana-kemana, sehingga benang ceritanya lebih jelas.

Contoh alur cerita Lurus

Anda bisa mendapati contoh alur cerita lurus pada skenario FTV. FTV dengan durasi yang umumnya 90-120 menit termasuk iklan ini menggukan alur cerita tunggal. Sebagai contohnya adalah cerita FTV baik yang tayang di SCTV maupun RCTI.
Selain pada FTV kita mendapati alur cerita tunggal pada serial  lepas. Serial lepas adalah sinema elektronik atau sinetron dengan fokus cerita, atau judul cerita yang berbeda dalam setiap episodenya. Setiap episode tokoh utama mengalami satu konflik yang kemudian diselesaikan dalam episode itu juga.

Peluang Jadi Penulis Skenario

21.14 Add Comment
Berapa honor penulis skenario? Pertayaan ini mungkin terlintas bagi siapa saja yang ingin menggeluti atau ingin berkarir menjadi penulis skenario. Tidak bisa dipungkiri bahwa honor merupakan salah satu motivasi bagi seseorang yang ingin menggeluti bidang tertentu, termasuk karir di bidang penulisan skenario.  Terlebih film adalah produk industry kreatif yang di dalamnya melibatkan tenaga professional handal dan kapital atau modal yang besar. Bidang perfilman identik dengan industri padat modal dalam industry kreatif.

Tingkatan Honor Penulis Skenario

Berbicara honor atau gaji untuk penulis skenario, memang bemacam-macam tergantung dari jam terbang dan proyek skenario yang ditangani penulis. Pada tahun 2010 an menurut Jujur Prananto bahwa honor penulis skenario antara 10-100 juta untuk proyek film layar lebar. Besaran honor yang diterima penulis ini sangat fleksibel, tidak ada standart baku yang mengaturnya.
Penulisan skenario film layar lebar memakan waktu lebih lama dibanding dengan penulisan skenario untuk tayangan televisi. Rata-rata untuk naskah film layar lebar dengan durasi 90 menit hingga 2 jam dikerjakan dalam waktu tiga bulan hingga 1 tahun tergantung tingkat kesulitan naskah yang digarap, dan mengalami beberapa kali revisi, bahkan ada film terterntu yang revisi naskahnya hingga puluhan kali.
Untuk film televisi besarnya honor penulis skenario berkisar antara 2 hingga 6 juta, tergantung dimana naskah skenario itu tayang. Namun hal itu tidaklah mutlak, yang jelas gaji penulis skenario itu tergolong tinggi jika dibanding dengan profesi menulis lainnya. Untuk naskah seharga 3 hingga 6 juta tersebut biasanya bekisar 70 hingga 90 halaman dan dapat diselesaikan oleh penulis skenario dalam waktu 3 hari hingga satu minggu. Jika rata-rata penulis skenario bisa menyelesaiakan 5 judul naskah FTV dalam sebulannya maka bisa dihitung berapa penghasilan penulis skenario itu setiap bulannya. Belum lagi jika seorang penulis skenario mendapatkan proyek untuk sinetron striping pastinya penghasilannya akan jauh lebih besar.

Permintaan Naskah Skenario dan Honor Penulis

Bahkan trend dunia hiburan yang berkembang jauh lebih pesat, hingga meningkatnya kebutuhan naskah skenario, belakangan beberapa proyek sinetron maupun FTV memiliki manajemen penulis tersendiri diluar dari manajemen produksi inti.
Biasanya manajemen penulis skenario ini terdiri dari seorang head writer dan beberapa co writer. Dengan sistem ini produser tidak perlu repot-repot bekerjasama dengan beberapa penulis skenario sekaligus. Produser cukup memberikan mandat kepada satu orang yang dipercaya untuk mengurus naskahnya dengan nilai kontrak tertentu, kemudian orang tersebut membentuk tim penulis skenario untuk memproduksi naskah yang sudah dipesan oleh sutradara.
Honor penulis skenario yang tergabung dalam tim penulis ini juga bermacam-macam, tergantung kesepakatan dengan head writer dan kemampuannya dalam menghasilkan naskah skenario. Pastinya honor atau gaji penulis skenario jauh lebih tinggi dibanding dengan UMR.  Anda tertarik untuk berkarir menjadi penulis skenario?

Skenario Tiga Babak dalam Film

21.18 Add Comment
Skenario tiga babak adalah jenis skenario yang paling banyak digunakan dalam konstruksi cerita film modern, termasuk film-film Hollywood juga mengadopsi  struktur drama tiga babak yang dicetus oleh filusuf Aristoteles ini.
Drama  yang baik adalah seperti kehidupan kita; yaitu anak-dewasa-tua dan seperti kehidupaan alam ada pagi-siang-sore/malam. (Aristoles)

Konstruksi Film Menggunakan Skenario Tiga Babak

Struktur skenario tiga babak merupakan satu jenis pola bercerita, yang dipakai  untuk menyusun kontruksi dramatik dalam tiga bagian cerita. Menurut Wells Root dalam Writing the script cerita yang baik ibarat sebuah sungai yang menyeret perahu sang protagonist ke arah air terjun. Proses sampainya tokoh utama ke air terjun atau puncak konflik ini terbagi dalam tiga babak, yaitu babak pertama yang berisi opening/introducing, babak kedua yang berisi inti cerita (puncak konflik), dan babak ke tiga yang berisi penyelesaian masalah yang dihadapi oleh tokoh utama/ending.

Aplikasi Teori Skenario Tiga Babak

Secara teori teknik menulis skenario tiga babak tersebut bisa dibagi dengan jumlah scene dan perkiraan durasi perbabaknya, ini akan lebih memudahkan bagi penulis pemula dalam membuat skenario . Namun bagi penulis professional mereka tidak terlalu memikirkan hal ini, kecakapan dan jam terbang dalam menulis membuat hal ini secara otomatis dilakukan. Secara rinci pembagian cerita dalam tiga babak ini sebagai berikut:

BABAK I/opening/Introducing

Babak pertama ini kira-kira berdurasi sekitar 10-20 menit pertama. Fungsi dari babak pertama ini diantaranya:
  • Memperkenalkan tokoh utama, sehingga penonton mengetahui siapa tokoh protagonist dan antagonis dalam cerita tersebut.
  • Memperlihatkan masalah utama yang dihadapi protagonist dan risikonya jika sang protagonist tidak mampu menghadapi problem tersebut.
  • Element terpenting dalam babak pertama ini adanya POIN OF ATTACK yang digagas oleh William Miller dalam bukunya “Screenwriting for Narrative Film and Television.” Secara singkat dapat dijelaskan bahwa POA adalah titik dimana cerita itu bergulir, dari sinilah penonton akan terseret mengikuti alur cerita tanpa bisa melepaskan diri lagi.

BABAK II atau Tengah

Babak kedua merupakan babak dimana cerita berkembang, problem-problem yang dihadapi tokoh utama (protgonis) terus ditingkatkan tensinya, yang membuat tangga dramatik terus menanjak. Hal inilah inti dari film yang dinikmati penonton. Untuk membuat cerita menjadi lebih menarik setidaknya ada tiga hal yang perlu dimasukan dalam babak ini:
  • Curiosity: rasa penasaran (seperti apakah endingnya nanti?)
  • Suspense: ketegangan, ketegangan ini dapat dibangun dengan memasukan unsur-unsur dramatik.
  • Surprise: kejutan, sesuatu yang tidak duga oleh penonton.

BABAK III/akhir/ending/

Babak ketiga merupakan bakbak terakhir dari sebuah cerita. Di sinilah akan diketahui hasil dari perjuangan tokoh dalam menyelesaikan problem yang dihadapi. Ada beberapa pilihan ending yang bisa digunakan penulis skenario untuk mengakhiri ceritanya. Happy Ending, Sad Ending/Unhappy Ending, atau Open Ended Ending. Dari ketiga jenis ending ini happy ending  menjadi pilihan yang paling sering digunakan dalam film. Happy ending juga merupakan jenis ending yang disukai oleh penonton.

Cara Menulis Sinopsis Film Cerita Pendek

21.09 1 Comment
Apakah anda sudah tahu devinisi sinopsis? Sudah sering mendengar kata sinopsis tapi belum memahami sepenuhnya apa itu sinopsis. Sebelum kami paparkan lebih detil bagaimana cara menulis sinopsis film Cerita yang menarik perhatian produser, ada baiknya kita kita seragamkan terlebih dahulu mengenai arti kata sinopsis.

Pengertian sinopsis secara umum dapat disebut sebagai  rangkuman cerita yang akan di filmkan. Namun dalam praktiknya sinopsis ini juga merupakan rangkuman cerita yang diambil dari novel, cerpen, atau karya sastera lainnya dalam proses pembuatan skenario film adaptasi. Menurut Misbahch Yusa Biran dalam bukunya “Teknik Menulis Skenario Film Cerita”, sinopsis merupakan pengembangan dasar cerita untuk skenario yang idenya merupakan hasil proses kreatif penulis dan merupakan rangkuman cerita yang untuk skenario adapatasi novel, cerpen, atau karya lainnya. Penting juga untuk kita ketahui, sinopsis yang dimaksud dalam pembahasan ini bukan ringkasan cerita yang ada di poster atau pamflet film, tapi merupakan bentuk ringkasan cerita yang digunakan oleh script writer untuk mengajukan karyanya kepada produser.
Bagaiamana cara membuat sinopsis film cerita? Untuk penulisan film cerita−film panjang, film pendek,  sebenarnya tidak berbeda jauh dengan penulisan skenario film dokumenter. Bedanya dalam penulisan film cerita dalam hal ini film  layar lebar, FTV, sinetron, atau film drama dan sejenisnya membutuhkan penulisan sinopsis dengan format standar seperti contoh sinopsis yang bisa anda download dalam website ini. Seadangkan untuk penulisan sinopsis dalam penulisan film dokumenter, biasanya sinopsis ini tersusun dalam bentuk propsal film dokumenter yang di dalamnya menyangkut; summary cerita, key informan (narasumber utama), maksud dan tujuan pembuata film dokumenter, target pemirsa, rencana pengambilan shot dan lainnya.

Elemen Penting Dalam Menulis Sinopsis Film Cerita

Untuk lebih mudahnya anda belajar menulis sinopsis point-poin yang menjadi acuan dalam penulisan sinopsis skenario setidaknya mengandung point-pont berikut ini:
  • Garis besar jalan cerita
  • Tokoh protagonis
  • Tokoh antagonis
  • Tokoh-tokoh pembatu yang langsung menunjang plot utama maupun subplot yang penting.
  • Problema utama, dan  beberapa problema penting yang mempengaruhi jalan cerita
  • Motif utama, dan motif-motif pembantu action yang penting.
  • Klimak dan penyelesaian.
  • Kesimpulan.
Untuk contoh sinopsis ada bisa klik link ini anda bisa mendowloadnya; tersedia contoh sinopsis film dokumenter, sinopsis film pendek dan berbagai sinopsis film terbaru yang bisa anda jadikan referensi atau bahan skenario pembelajaran anda dalam meningkatkan skill menulis. Silahkan klik link contoh sinopsis film Gie untuk referensi pembelajaran anda.

Menulis Sinopsis, langkah Awal Menembus Meja Produser

Sinopsis bisa dibilang cikal bakal sebuah skenario, atau modal utama yang penulis gunakan untuk mengajukan karya kepada produser yang anda di PH (Production House) maupun stasiun televisi. Produser tidak meminta skenario lengkap, namun hanya sinopsis cerita anda, dan jika produser sudah tertarik dengan ide anda maka ia akan menugaskan anda  atau penulis lain untuk menggarap skenarionya.
Untuk projek penulisan skenario sinetron biasanya seorang penulis membuat sinopsis global terlebih dahulu. Sinopsis global ini adalah sinopsis yang memuat inti cerita dan rencana cerita secara keseluruhan dari episode pertama hingga akhir episode akhir sebuah sinetron, walaupun faktanya jika sinetron tersebut memiliki rating yang cukup bagus, cerita akan dikembangkan terus bahkan melebar kemana-mana. Panjang sinopsis global ini umumnya terdiri dari 3 sampai 5 halaman. Setelah sinopsis global disetujui oleh produser, baru kemudian penulis membuat sinopsis pendek atau sinopsis per episode sebagai dasar penulisan naskah film untuk setiap episodenya.
Membuat sinopsis menjadi bagian penting dalam proses penulisan skenario, walaupun pada kenyataanya ada penulis yang membuat skenario tanpa menulis sinopsis terlebih dahulu, namun hal tersebut jangan ditiru, terlebih untuk pemula yang sedang belajar menulis skenario. Saran Master penulis skenario Misbach Yusa Biran, untuk menjadi menjadi penulis skenario profesional, anda harus disiplin mengkitu proses penulisan skenario langkah demi langkah, jangan melewatinya, buatlah skenario dari proses penulisan sinopsinya, membuat treatment yang kemudian dikembangkan menjadi bentuk skenario yang utuh.
Selamat Belajar cara menulis sinopsis yang menarik ya….

Candi Penataran - Wisata Blitar

21.41 Add Comment
    Hyang Acalapati atau Dewa Gunung dan Dewa Syiwa tersebut ditemukan dalam keadaan tertimbun longsoran tanah akibat letusan Gunung Kelud selama beberapa periode.
Selama penjelajahannya di Hindia Belanda, Sir Thomas Stamford Raffles pernah menemukan sebuah kompleks candi peninggalan agama Hindu yang cukup luas di Jawa Timur pada tahun 1815. Tempat pemujaan
Penduduk setempat yang sudah berganti keyakinan semenjak runtuhnya Majapahit yang kemudian disusul dengan masuknya agama Islam membuat kondisinya terabaikan, tidak terawat, dan tertutup semak-semak belukar saat pertama kali ditemukan.

relief di Bale Agung, Candi Panataran
relief di Bale Agung, Candi Panataran
Berdasarkan Prasasti Palah, candi yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar dibangun sekitar tahun 1194 pada masa kerajaan Kediri yang diperintah oleh Raja Syrenggra antara tahun 1190-1200. Semula bangunan suci tersebut berfungsi sebagai candi gunung untuk pemujaan dewa guna menangkal dan menghindar dari mara bahaya Gunung Kelud. Seiring dengan pergantian dinasti, ada penambahan bangunan-bangunan candi yang salah satunya diduga sebagai tempat pendharmaan Ken Arok, pendiri kerajaan Singosari.
Bagi penggemar batu candi seperti saya, Candi Palah atau kini disebut sebagai Candi Panataran atau Candi Penataran memiliki area yang cukup luas dan menarik untuk ditelusuri satu-persatu bagiannya. Pertama-tama saya disambut oleh dua Arca Dwarapala berukuran besar yang terletak di halaman depan. Disusul dwarapala-dwarapala dengan ukuran lebih kecil.
candi utama di Candi Panataran
candi utama di Candi Panataran
Bagian berikutnya meliputi bale agung, pendopo teras, Candi Angka Tahun yang di dalamnya terdapat Arca Ganesha, kemudian halaman tengah, Candi Naga, halaman belakang, dan candi induk yang terdiri dari tiga teras dengan dua Arca Mahakala di masing-masing anak tangganya.
Candi Naga
Candi Naga
Sekali lagi tiap bagian candi menarik untuk diamati dan dipelajari satu-persatu. Relief garuda yang konon menginspirasi Sang Proklamator. Tubuh naga yang disangga sembilan orang sebagai simbol candrasengkala. Hingga relief yang menggambarkan cerita rakyat Sri Tanjung.
Perlakuan biaya masuk Candi Penataran tidaklah seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang sudah terkenal hingga mancanegara. Pengunjung hanya perlu menulis buku tamu di pos penjaga di pintu depan saja. Tidak dipungut biaya retribusi dengan tiket masuk resmi, hanya bersifat sukarela. Sayangnya belum tersedia guide yang siap sedia menerangkan seluk-beluk candi. Sehingga saya dan pengunjung yang lain harus berjalan sendiri sambil mengamati tiap ukiran di atas batu andesit berumur ratusan tahun dan meresapi suasana mistis Candi Penataran.
Candi Angka Tahun dari kejauhan
Candi Angka Tahun dari kejauhan
Berbicara tentang suasana mistis, sebuah kolam yang terletak di bagian belakang kompleks candi dipercaya oleh sebagian orang sebagai tempat pengabul permintaan, pembawa berkah dan sugesti yang lain. Sumber mata air yang dikelilingi batu andesit berukirkan relief fabel tersebut juga berisi puluhan ikan.
kolam berangka tahun 1337 Saka ( 1415 Masehi )
kolam berangka tahun 1337 Saka ( 1415 Masehi )
Ada pengunjung yang minum langsung air dari kolam, ada pula yang sekedar membasuh wajah dan tangannya.

GANGGUAN SHALAT JUM'AT

17.05 Add Comment

Sebenarnya gangguan ini bukanlah yang pertama saya alami, namun baru sekarang ingin menumpahkan uneg-uneg.....
Dalam shalat Jum’at, sebuah shalat wajib untuk semua laki-laki pemeluk agama Islam, seseorang diwajibkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan Khatib (penceramah). Khutbah ini adalah bagian tak terpisahkan dari shalat Jum’at itu sendiri. Umumnya khutbah berisi pemantapan iman, pesan moral, kisah sejarah, kondisi sosial, dan sebagainya yang relevan. Sayangnya saya tidak tahu tema apa saja yang umumnya disampaikan Rasulallah pada masanya. Namun saya asumsikan saja temanya tidak jauh berbeda dengan tujuan yang sama.
Khutbah disampaikan dalam dua sesi, atau dua babak, dengan jeda istirahatnya Khatib berupa duduk beberapa saat. Selama khutbah, Khatib menyampaikannya berdiri. Dua sesi atau dua babak khutbah, saya analogikan dengan dua rakaat shalat. Mudah-mudahan saya tidak keliru menafsirkannya. Jika saya tidak keliru, artinya pahala mendengarkan dengan seksama dua babak khutbah +/- setara dengan nilai pahala seorang Muslim shalat dua rakaat.

Sering saya jumpai sesama jamaah shalat tertidur (sambil duduk), atau terkantuk-kantuk, atau sibuk sendiri. Bahkan hingga mengeluarkan suara dengkur yang relatif mengganggu jamaah sekelilingnya. Sayang memang yang bersangkutan tidak mendengarkan ceramah Khatib. Entah nilai pahala setara dua rakaat itu hilang atau tidak (karena perihal ini saya serahkan kepada Yang Kuasa untuk menilai), tapi yang pasti Khatib sering menyampaikan bahwa nilai shalat Jum’at jamaah berkurang. Bukan hilang. Jadi saya anggap saja ini tanggung jawab masing-masing.

Namun sering juga saya jumpai, nyaris di masjid manapun saya berada, terdapat sekelompok anak atau remaja (minimal dua orang) sibuk mengobrol atau bercanda. Sudah pasti nilai shalat Jum’atnya berkurang. Sayang sekali. Tapi perilaku mereka ini sangat mengganggu jamaah lain di sekeliling mereka, misalnya saya. Ingin saya menegur mereka, namun saya ragu apakah nilai pahala saya (mendengarkan khutbah) berkurang, jika menegur secara verbal. Sayangnya saya tidak pernah berada berdampingan dengan mereka, sehingga tidak bisa menyampaikan teguran non-verbal. Yang mereka lakukan itu sangat mengganggu konsentrasi mendengarkan isi khutbah Jum’at.

Sering terpikir dalam benak, mereka masih anak-anak dan remaja, yang masih dalam bimbingan orang tuanya. Seyogyanya menjadi tanggung jawab orang tuanya untuk mendidik anak-anak mereka, terutama anak laki-laki, untuk duduk dan mendengarkan khutbah shalat Jum’at serta menjelaskan latar belakangnya. Bukannya tidak mungkin orang tua mereka, terutama para ayah, berada di antara jamaah shalat Jum’at di masjid yang sama. Bahkan bukannya tidak mungkin ayah mereka duduk berdampingan dengan saya!

Saya himbau kepada sahabat dan saudara seiman saya, untuk membimbing anak laki-lakinya dalam mengikuti ibadah shalat Jum’at ini. Tanamkanlah kepada mereka nilai pahala dari mendengarkan khutbah Jum’at, dan apa akibatnya jika mengganggu ibadah jamaah lainnya. Jika sudah dilakukan, semoga Allah SWT memberikan pahala tertinggi kepadanya karena telah memberikan bimbingan yang tepat.

Sikap seperti anak-anak tsb, mungkin tidak disadari, akan berdampak pada aktivitas lainnya: tidak mendengarkan nasehat orang tua, tidak mendengarkan pendidikan guru di sekolah, bahkan terus hingga dewasa. Jangan kelak heran jika anak laki-lakinya menjadi karyawan yang sulit dibina di pekerjaannya, atau tidak lulus dalam suatu ujian. Semuanya adalah buah dari benih yang ditanam.

Oleh karena itu saya ajak, semua teman-teman sesama iman, untuk mulai membimbing anak-anak kita. Dalam hal ini salah satu yang paling sederhana: duduk dengan khidmat mendengarkan khutbah Jum’at.

Semoga Allah SWT membimbing kita semua, para suami, ayah, dan kakak, agar menjadi pemimpin teladan dalam lingkungan organisasi paling kecil, yaitu sebuah keluarga. Kelak kita dimintakan pertanggungjawabannya sebagai seorang pemimpin. Bukan sebagai seorang Direktur. Bukan Presiden. Bukan Raja. Melainkan sebagai seorang kepala keluarga. Amin.

Pentingnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Dalam Wawasan Nusantara

20.14 Add Comment
Pentingnya Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Kesatuan Dalam Wawasan Nusantara
Semangat Gotong Royong Bangsa Indonesia
Gotong royong adalah salah satu budaya bangsa yang membuat Indonesia, dipuji dan disegani oleh bangsa lain karena budayanya yang unik dan penuh toleransi antar sesama masyarakat. Ini juga merupakan salah satu faktor yang membuat Indonesia bisa bersatu dari Sabang hingga Merauke, walaupun berbeda agama, suku, ras dan warna kulit.

Ciri khas bangsa Indonesia salah staunya adalah gotong royong, kita mengetahui bahwa modernisasi dan globalisasi pada zaman ini melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks dan menimbulkan beberapa dampak negatif, hal ini seharusnya jangan sampai membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya aslinya sebagai bangsa yang kaya akan unsur unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus globalisasi mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh oleh kebudayaan asing yang lebih mementingkan individualisme. Sesungguhnya budaya gotong-royong merupakan kekuatan besar budaya masyarakat yang perlu dikembangkan terus di negeri ini. Gotong royong dapat menggambarkan semangat juang dan rela berkorban para pahlawan yang telah gugur mendahului kita.
Kaum Laki laki sibuk mengaduk semen dan pasir, menyiapkan batu bata, kayu dan paku-paku.Ada juga beberapa pria yang membersihkan lahan. Sebelum dibersihkan, lahan itu diratakan dulu. Kaum wanita, ibu-ibu, menyiapkan makanan, kopi dan teh. Semua sibuk mengambil bagian dalam pekerjaan itu. Tidak ada orang yang ngobrol atau pun berlagak seperti bos yang pekerjaannya hanya memerintah. Semua orang yang hadir ambil bagian dalam gotong royong. Setiap individu mungkin merasa risih bila tidak turut berpartisipasi. Mereka semua memiliki perasaan ingin melayani, dan ingin meringankan beban sesama warga. Mereka bersama-sama mendirikan rumah bagi seorang warga di desa mereka. Budaya gotong-royong sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.
Kisah itu adalah gambaran kehidupan warga Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong. Gotong royong sangat menggambarkan tekad dan semangat bangsa indonesia. Pada saat ini kita bisa lihat gotong royong sudah jarang di lakukan oleh masyarakat perkotaan,
masyarakat Kota besar di indonesia cenderung Apatis terhadap kegiatan budaya bangsa ini. Kegiatan gotong royong ini masih bisa kita jumpai di tengah masyarakat pedesaan yang sangat memiliki semangat partisipasi tinggi terhadap kegiatan gotong royong ini.
Pada saat ini tersedia beragam wadah organisasi/ lembaga formal unuk kegiatan sosial dan pengembangan masyarakat. Wadah itu dapat dioptimalkan untuk menjalankan dan memperkuat kembali budaya gotong-royong. Ada Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS), ada pula Yayasan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Koperasi.
Lembaga yayasan adalah badan hukum yang ditujukan untuk melakukan berbagai kegiatan di bidang kemanusiaan, sosial, budaya, agama dan kemasyarakatan. Dalam lembaga yayasan tercermin keinginan pemerintah untuk memberikan peluang sebesar-besarnya bagi warga berbagai kelompok masyarakat untuk melakukan kegiatan pelayanan, pendidikan dan pengembangan dalam rangka pembangunan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.
Bila Anda bersama teman-teman mendirikan yayasan, sebaiknya fokuskan diri pada misi pelayanan, disertai dengan semangat gotong-royong, agar yayasan itu bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan penerapan semangat gotong- royong, Anda sekaligus mendidik warga masyarakat agar menumbuhkan kembali budaya gotong- royong yang sudah mulai terkikis habis oleh perkembangan zaman. Penggunaan yayasan hanya sebagai simbol atau tampilan agar kelihatan menarik di mata masyarakat atau mencari popularitas dengan beragam kegiatan heboh yang menghambur-hamburkan dana yayasan, sangatlah tidak tepat. Yayasan mestinya bukanlah sarana untuk kumpul-kumpul, ngerumpi atau pesta makan bersama. Tetapi, yayasan adalah wadah untuk melayani… wadah untuk berbuat bagi masyarakat.  Yang menjadi ukuran dalam pengembangan yayasan adalah seberapa besar perannya dalam melayani, menolong, mendidik dan mengembangkan masyarakat.
Sangat ironis bila sekelompok orang mendirikan yayasan dengan tujuan dan misi mulia, kemudian yayasan menerima sumbangan dalam jumlah besar dari berbagai pihak, tetapi dana yayasan hanya digunakan untuk makan bersama, pesta, tour dan berbagai kegiatan konsumtif lainnya, sedangkan ketika ada warga atau kelompok masyarakat membutuhkan pertolongan, yayasan tidak dapat berbuat apapun karena dana yayasan sudah dihabiskan untuk kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan dan misi yayasan. Walaupun suatu yayasan hanya memiliki dana sedikit, tetapi dana itu digunakan dengan optimal untuk kepentingan pelayanan masyarakat, maka yayasan telah berjalan pada jalur yang tepat.
Bagaimanakah sikap kita sebagai anggota pengurus suatu yayasan? Apakah cukup memberi uang untuk yayasan, lalu membiarkan yayasan berjalan begitu saja diurus oleh teman-teman lainnya? Sebagai anggota pengurus suatu yayasan sebaiknya kita menanamkan prinsip melayani, prinsip gotong- royong di dalam diri kita masing-masing. Yayasan dapat diarahkan agar mampu melihat kebutuhan masyarakat dan melayani serta mengembangkan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik. Kita bisa mengembangkan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih cerdas (smart community).
Budaya gotong- royong tidak berarti harus selalu melakukan hal-hal besar bagi masyarakat. Dengan melakukan kegiatan sederhana pun, seperti membagikan pakaian bekas kepada masyarakat yang membutuhkan, melakukan pembersihan lingkungan, mendorong terciptanya kerjasama antar warga dan menanam pohon, yayasan telah melakukan pelayanan yang baik bagi masyarakat.
Sikap melayani itu tidak hanya kepada masyarakat umum, tetapi juga antar sesama pengurus yayasan. Kita tidak harus menjabat posisi ketua dalam suatu yayasan agar dapat turut melayani, walaupun sebagai anggota pengurus biasa, kita dapat menunjukkan sikap gotonroyong dengan berpartisipasi menyampaikan ide, berkomentar dalam diskusi bersama, menyampaikan kritik bila terjadi penyimpangan dalam kegiatan yayasan, menolong teman yang sedang sibuk dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh yayasan, dan membantu meringankan beban teman yang sedang melakukan hal-hal sederhana lainnya untuk yayasan. Ciptakan dan kembangkanlah budaya gotong- royong dalam organisasi atau yayasan yang sedang Anda bangun bersama teman-teman.





Gotong-royong sudah tidak dapat dipungkiri lagi sebagai ciri bangsa Indonesia yang turun temurun, sehingga keberadaannya harus dipertahankan. Pola seperti ini merupakan bentuk nyata dari solidaritas mekanik yang terdapat dalam kehidupan masyarakat, sehingga setiap warga yang terlibat di dalamnya memiliki hak untuk dibantu dan berkewajiban untuk membantu, dengan kata lain di dalamnya terdapat azas timbal balik. Gotong-royong akan memudar apabila rasa kebersamaan mulai menurun dan setiap pekerjaan tidak lagi terdapat bantuan sukarela, bahkan telah dinilai dengan materi atau uang. Sehingga jasa selalu diperhitungkan dalam bentuk keuntungan materi, yang akibatnya rasa kebersamaan makin lama akan semakin menipis dan penghargaan hanya dapat dinilai bagi mereka yang memiliki dan membayar dengan uang. Tampaknya untuk kondisi yang serba materi seperti ini jangan sampai terjadi, karena nilai-nilai kebersamaan yang selama ini dijunjung tinggi menjadi tidak ada artinya lagi. Gotong-royong memiliki nilai yang luhur, harus tetap ada, dan terus menjadi bagian dari kehidupan yang menjunjung tinggi kemanusiaan, karena di dalam kegiatan gotong-royong, setiap pekerjaan dilakukan secara bersama-sama tanpa memandang kedudukan seseorang tetapi memandang keterlibatan dalam suatu proses pekerjaan sampai sesuai dengan yang diharapkan.



TERIMA KASIH TELAH MEMBACA ARTIKEL INI
APABILA ADA KEKURANGAN SAYA MOHON MAAF
SEMOGA ARTIKEL INI DAPAT BERMANFAAT.

IBADAH HORIZONTAL

17.01 Add Comment

Sering tertanam bahwa manusia diwajibkan melaksanakan ibadah kepada Penciptanya. Ibadah yang dimaksud sering disebut sebagai ibadah vertikal. Kenapa vertikal? Karena pemahaman yang mudah adalah Sang Pencipta berada/ berlokasi di atas manusia. Entah di langit, di atas kepala. Intinya berada di atas.

Sering pula manusia lebih banyak menghabiskan ibadah secara vertikal ini, dan melupakan bahwa ada ibadah lain yang tidak vertikal. Maksudnya adalah ibadah horizontal. Dahulu kala, seorang sahabat pada zaman Rasulallah sering menghabiskan waktunya beribadah di masjid (kemungkinan besar masjid Nabawi Madinah). Ibadah vertikal tentunya, dan nyaris tidak pernah pulang. Hingga tiba suatu saat sang istri sahabat tersebut datang kepada Rasulallah dan mengadukan ibadah suaminya tersebut. Pada kesempatan ini lahir suatu hadits, yang tergolong populer hingga masa kini, yang isinya kira-kira,”Dalam sebagian dirimu ada hak bagi orang sekitarmu.”

Kira-kira begitu bunyinya. Tepatnya bagaimana saya tidak begitu ingat. Inti dari hadits tsb adalah bahwa selain beribadah kepada Sang Pencipta (vertikal), manusia juga harus mengimbanginya dengan ibadah horizontal (sesamanya). Bisa kepada anggota keluarga, bisa kepada masyarakat.

Saya pernah berada dalam beberapa kesempatan ketika ibadah horizontal ini tampak mudah untuk diucapkan, namun sulit untuk dilakukan. Begini ceritanya.....

Alhamdulillah saya sempat mengunjungi Baitullah untuk menunaikan ibadah haji beberapa tahun lalu. Seperti sebagian orang lakukan, saya (bersama istri waktu itu) berangkat menggunakan jalur haji reguler. Artinya mengikuti paket haji normal sesuai dengan yang dikelola oleh Pemerintah. Bukan paket haji plus, meski saat itu kami mengikuti bimbingan sebuah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Maksudnya: rombongan kami tidak reguler murni dan tidak murni mandiri.

Ada kalanya kami lupa, entah disadari atau tidak, untuk beribadah secara horizontal yaitu kepada sesama anggota rombongan. Padahal prosesi haji tidak hanya urusan para jamaah dengan Penciptanya, melainkan juga kepada sesamanya. Misalkan saja demi dapat tawwaf sedekat mungkin dengan Ka’bah, atau ingin memegang/ mencium Hajar Aswad (batu yang diletakkan oleh Nabi Ibrahim dan putranya Ismail saat membangun Ka’bah), sering kami bersemangat dan tanpa disadari menyakiti sesama jamaah. Entah mendorong, menyikut, menginjak, bahkan menabrak. Sudah berita umum kita mendengar seorang jamaah meninggal dunia akibat terinjak-injak atau sesak kehabisan nafas. Apakah ibadah kita masih bernilai agung ketika dalam melaksanakannya menyakiti sesama saudara lain?

Ada kalanya kami tiba bersama-sama, dalam suatu rombongan. Tua-muda, laki-perempuan. Sebagai jamaah asing, banyak di antara kami yang tidak mudah beradaptasi dengan lingkungan. Termasuk di antaranya menghafalkan jalan pulang ke penginapan. Usai ibadah wajib, sering kami tidak sabar menanti anggota rombongan bergabung untuk pulang bersama. Kadang anggota rombongan memilih untuk melanjutkan ibadah, tanpa memberitahukan sebelumnya. Akibatnya rekan lainnya menunggu, dan berakhir dengan hati kesal.

Toleransi dan tenggang rasa menjadi suatu kewajiban. Mungkin tidak terbayang sebelumnya, akan tinggal dalam sebuah kamar dengan sesama laki-laki, atau perempuan, selama 40 hari. Praktis di antara ‘saudara’ sekamar baru saling mengenal. Tentunya, dan ini yang sering tidak disadari, masing-masing memiliki karakter unik. Friksi di antararoom mate tidak terhindarkan, dan seyogyanya semua harus saling memahami, toleransi, dan tenggang rasa.
Bayangkan jika sebagian terbiasa tidur dengan lampu menyala, sementara yang lain tidak. Sebagian terbiasa tidur dengan udara sejuk, sementara yang lain tidak tahan. Sebagian terbiasa membereskan ranjang sendiri agar rapi, sebagian tak pernah merapikannya. Sebagian terbiasa merokok di dalam kamar, sebagian lain bisa pingsan jika ada asap rokok dalam kamar. Sebagian berbelanja hingga lupa waktu, sementara seluruh rekannya menanti di dalam bus (yang tak bisa berangkat sebelum penumpangnya lengkap).

Saya pernah mendapati sebagian rekan memonopoli mesin cuci di waktu pagi, agar pakaian/ jemurannya kering di sore hari. Siapa sih yang mau mencuci di malam hari atau sore hari? Semua ingin mencuci di sekitar pk 08.00-10.00 WAS, agar dapat beribadah tenang dan tidak memikirkan cucian baju yang menumpuk. Tapi di saat seperti ini semua orang dituntut untuk berbesar hati dan saling bergilir mencuci pakaian di waktu prime-time.
Kita belum sampai pada kebiasaan pribadi lain seperti...tidur mendengkur.

*sigh* ibadah horizontal ternyata berat juga ya.....